Saya dulu bermain kartu untuk mencari nafkah. Sejauh hampir satu dekade, di dalam permainan poker online yang tidak bereputasi atau raksasa multinasional yang didukung selebriti. Kamar-kamar terbatas berpartisi kaca di kasino-kasino di Las Vegas, Montecarlo, dan Makau. Dan di gang-gang belakang yang ditata massa di dusun halaman saya di Roma, Italia.
Permainan poker pimpin usia dua beberapa puluh saya dengan intens cinta pertama. Ini dimainkan, untuk sebagian besar, dengan latar belakang gesturonis dari Krisis Keuangan Besar yang terlambat. Dan seperti semua cinta pertama, itu meninggalkan saya dengan rasa peraturan yang didapatkan. Dan kecenderungan yang disesalkan untuk memfiltrasi pelajarannya berwujud cerita. Saya ingin menceritakan narasi itu, untuk mengobrak-abrik lemari pengalaman saya untuk mencari makna—untuk mencari tahu apa yang sebenarnya saya berpikir.
Awalannya bermain poker online
Ini masalahnya: pada awal 2008, Italia memiliki pemerintahan kiri-tengah yang suam-suam kuku. sebagian orang mudanya mimpi Eropa dan pekerjaan, dan saya, pada usia 21, masuk MA dalam Sastra Ketidaksamaan di Universitas Roma. Sepenuhnya yakin bila Saya ke profesi yang bermanfaat di Akademisi. Diakhir 2009, negara itu telah tentukan Silvio Berlusconi (dan federasinya yang aneh dari konservatif katatonik, libertarian pasar bebas, dan fasis langsung) kembali berkuasa. Pemuda Italia telah menukar mimpinya untuk akun Facebook yang kelihatan ramping, dan saya adalah seorang pemain poker profesional. Ada yang tidak cocok; dan itu baru prolog.
Sesuaikan dengan perubahan
Sementara itu, sementara laissez-faire Amerika diamkan pasar barusan jalan tidak terselesaikan ke bencana yang tidak terbebas. Pemerintah Italia menunjukkan peraturan yang tidak biasa. Pada bulan September 2008, ia masuk kekacauan perjudian online. Jual lisensi permainan ke beberapa situs dan memberlakukan ketentuan keras pada usaha. Perpajakan harus diterapkan “pada sumbernya,” yang mempunyai makna persentase kecil dari setiap euro yang dipertaruhkan di meja virtual (dikurangi penggaruk) akan masuk ke dompet negara. Tidak terlihat dan, yang lebih berharga, tidak dapat dijauhi.
Untuk menenangkan suara kemarahan personalitas, setuju ditemukan dalam legalisasi permainan. Hanya dalam mode “persaingan” (di mana pemain bayar biaya masuk dan tidak bisa kehilangan lebih atas suatu hal yang permulaannya mereka poni). Sampai menjaga banyak lebih berefek (dan, jujur saja, menarik) “permainan uang” dari muka pintu. Demikian permulaannya.
Itu gila. Itu adalah mania. Itu adalah histeria barisan, semalaman atas permainan kartu sederhana yang cukup bodoh dimainkan melalui internet. Semua orang sedang main. Itu ada di mass media, di TV, dan di radio, dibahas berkenaan espresso pagi dan anggur larut malam. Betul-betul populer di semua usia, type kelamin, dan kelas.
Di kafetaria universitas kecil saya, saya bersumpah saya akan melihat mahasiswa filsafat berjanggut yang sama. Yang hanya beberapa saat awalannya berunding berkenaan Kropotkin dan Proudhon bermain game sit-and-go menggunakan koin 20 sen sebagai chip. Ketika Lehman Brothers gulung alas, saya bermain empat jam online setiap hari. Untuk uang literal dan bertemu kawan-kawan pada hari Minggu untuk persaingan poker langsung €10 (mosi untuk tingkatkan buy-in jadi €20 ditutup dengan penghinaan).
Belajar dari Pengalaman Pemain Lain
Saya menjadi lebih baik. Saya merasakan papan pesan klik di mana pemain seperti saya menganalisis tangan dalam jargon referensi diri yang kabur. Saya jadi lebih bagus. Saya mengumpulkan lusinan kontak Skype dari pro yang terkenal dan habiskan malam tidak ada henti membedah tangan untuk tangan sama mereka. Saya ada belajar banyak untuk sekolah.
Perlahan-lahan, saat bottomline pada akun poker saya tumbuh, saya tingkatkan taruhannya jadi €1 per game, lalu €2, lalu €5. Pada akhirannya, saya memenangkan persaingan satelit €10 yang memberi saya akses ke acara besar hari Minggu €100,. Dalam dongeng Moneymaker versi saya sendiri, melanjutkan untuk membuat tabel final dan taruh delapan untuk €1.200. Saya berbicara dalam diri kita untuk percaya bila saya pantas mendapatkannya.
Sudah ada literatur yang luas dan tidak rata secara kualitatif oleh sisa pemain poker. Apa yang selalu mereka katakan ke Anda adalah bila permainan itu mengajari mereka. Beberapa pelajaran yang paling berharga berkenaan diri kita dan dunia.
Untuk menyepelekan kerusuhan, pikir watak probabilistik dari kedatangan manusia, dan dekati kehidupan dengan sikap penuh perhatian dan tidak memihak pada risiko, kesuksesan, dan kegagalan. Mereka pembuat keputusan yang lebih baik sekarang ini, mereka akan memberitahukan Anda. Lebih baik dalam tangani stres. Kata “life-hack” bahkan juga bisa jadi ada.
Pengalaman dan informasi yang membuat semakin bertambah permainan
Dan tidak terjadi apa-apa, arah saya, mereka tidak salah. Sebagai pelajaran hidup, saya kira Anda pasti bisa kerjakan yang lebih buruk.
Tapi seiring berjalannya waktu, pesan ini buat saya terdengar betul-betul dekat dengan kultus hiper-efisiensi manusia yang sama Lembah Silikon. Semakin saya melihat personalitas cerita ini, dan dengarnya diulangi ke saya oleh seribu tweet, posting web, buku, dan kalimat kasar oleh sama pro, semakin terbatas saya merasakannya.
Apa ini benar-benar salah satunya pelajaran yang saya ambil dari perjalanan sejauh satu dekade saya melalui permainan, panduan teknis yang sedikit untuk meretas otak pribadi saya sendiri ke fungsionalitas yang makin tinggi?
Dalam buku pertama Convivio (The Banquet, 1303-1308), Dante menerangkan beberapa aturan yang cukup ketat untuk penulis yang penting rasakan dorongan kurang sehat untuk mengoceh berkenaan cerita mereka.
Tidak terjadi apa-apa membahas kita, katanya (dan Anda peluang terkejut merasakan saya memparafrasekan di sini), sejauh itu layani satu diantaranya dari 2 arah: baik untuk menghilangkan terjelekan yang tidak patut dan menghindari bahaya, atau untuk pasarkan contoh yang membuat untuk dipelajari seorang.
Akhir kata
Narasi saya, sendirinya, tidak berguna untuk Anda, percayalah. Saya tidak memiliki reputasi untuk dipertahankan, dan tidak ada contoh untuk ditawarkan selain cara bukan untuk kerjakan satu hal.sebuah hal. Tapi poker memang mengajari saya satu hal.sebuah hal. Satu hal yang detail dan, sekarang ini menurut saya, berharga. Saya merasakannya, pada akhirnya, kurang dalam narasi individu saya dibandingkan dalam cara itu terlilit dengan peristiwa kisah yang terjadi di sampingnya.
Melihat kembali kisah paralel profesi poker saya dan naik-turunnya poker online di negara asal saya, saya merasakan satu hal yang paling berarti—sebuah pelajaran, beranikah saya berikan pesan?—yang tidak saya ketahui ada di sana. Karena itu, jika Anda turuti saya dalam narasi egois yang memalukan ini, saya janji minimum saya akan membagikan satu hal berkenaan poker yang belum pernah Anda baca awalannya. Saya ingin kenali apa Dante akan baik dengan itu.